5 “Feel Good Movies” yang Cocok Ditonton Saat Kondisi Hatimu Sedang Murung

Mungkin beberapa kalian ada yang bertanya-tanya, apa sih sebenarnya yang dimaksud feel-good movies itu? Apakah film yang penuh cinta-cintaan yang menyenangkan? Film yang membuat kita happy? Atau apa? Ya, memang secara makna tidak jauh dari itu, namun film feel-good itu tak melulu soal cinta-cintaan, kadang bercerita tentang keluarga, sahabat, makanan, atau profesi.
Feel-good movies  adalah film ringan, menghibur  yang setelah kita menontonnya akan membuat perasaan kita lebih baik dari sebelumnya, membuat perasaan kita merasa hangat, membuat kita melupakan segala beban yang menghimpit. Jika kita sedang bersedih, murung, down, atau bosan, lelah maka film-film jenis ini sangat cocok untuk ditonton. Lalu apa saja feel-good movies rekomendasi Takaitu? Yuk, kita simak!

1. Little Miss Sunshine (2006)

Foto: tunefind.com


Film komedi arahan sutradara Jonathan Dayton dan Valerie Faris ini mengisahkan sebuah keluarga beserta kompleksitasnya yang unik. Kenapa unik? Karena film ini berangkat dari disfungsionalnya sebuah keluarga seperti sang ayahanda Richard Hoover (Greg Kinnear), seorang motivator yang selalu mendoktrin keluarganya dengan petuah-petuah anti kegagalan,  juga ibunda, Sheryl Hoover (Toni Collate) istri dari Richard yang sekilas merupakan sosok ibu rumah tangga yang normal namun menyimpan problematikanya sendiri, ada juga adik Sheryl,  Frank Ginsberg (Steve Carell) yang baru keluar dari pusat rehabilitasi karena berusaha bunuh diri ketika mengetahui pasangan homonya selingkuh, Edwin Hoover (Alan Arkin) ayah dari Richard, sang kakek pecandu narkoba yang hobi berkata blak-blakan dan vulgar, Dwayne Hoover (Paul Dano) anak lelaki Richard dan Sheryl yang bersumpah tidak mau berbicara sebelum dirinya bisa masuk sekolah penerbangan; dan terakhir adalah gadis kecil Olive Hoover (Abigail Breslin) yang berambisi ingin menjadi  “Little Miss Sunshine” di California.
Sepanjang film kita akan disuguhi adegan demi adegan yang menggelitik namun sarat sindiran dan pesan moral. Kita akan melihat bagaimana perjuangan keluarga ini yang tadinya seolah berjalan tak beriringan menjadi bersatu meleburkan  diri ke dalam satu misi yang penting. Begitu inspiratif sekaligus menghibur.

2. Midnight in Paris (2011)

Foto: themacguffin.it


Film romantis magis karya sutradara kawakan Woody Allen ini begitu indah, misterius, sekaligus penuh romantisme. Keindahan kota Paris menjadi latar hadirnya cerita seorang penulis bernama Gil (Owen Wilson) yang sedang berlibur bersama tunangannya Inez (Rachel McAdams).
Gil yang sangat mengagumi Paris tidak sejalan dengan pemikiran Inez yang menganggap Paris biasa saja. Pada suatu malam, hal ganjil dialami Gil ketika sedang berjalan-jalan seorang diri, ia terlempar ke masa silam, abad 20-an ketika menaiki tumpangan sebuah mobil tua. Ia bertemu dengan para penulis dan seniman terkenal dunia seperti Ernest Hemingway (Corey Stoll), Scott Fitzgerald (Tom Hiddlestone) Salvador Dali (Adrien Brody), hingga Pablo Picasso (Marcial Di Fonzo Bo) dan tak lupa seorang gadis bernama Adriana (Marion Cotillard).
Petualangan Gil pada suatu masa silam ini menjadi daya tarik film ini, kita diajak berpetulang bersama Gil untuk menikmati pesona Paris yang sedang cantik-cantiknya kala itu ditambah alunan musiknya yang mengalun indah dan syahdu.

3. Paddington (2014) dan Paddington 2 (2017)

Foto: uitinvlaanderen.be

Kisah si beruang bertopi merah  dan bermantel biru bernama  Paddington (suara oleh Ben Wishaw) ini selalu menarik diikuti. Paddington adalah seekor beruang yang diadopsi oleh sebuah keluarga harmonis yang terdiri dari sang ayah Henry Brown (Hugh Bonneville), sang ibu Mary Brown (Sally Hawkins), dan dua anaknya yaitu Jonathan dan Judy. Petualangan Paddington dalam usahanya untuk bisa survive di dunia manusia kota London bertabur komedi dan lelucon slapstik. Selain itu, ia juga harus menghadapi villain yang memburunya untuk kepentingan tertentu.
Film yang disutradarai oleh King Paul ini mendapatkan review dan rating bagus di berbagai situs film. Tingkah polah Paddington yang lucu dan menggemaskan bukan sekedar komedi biasa saja, bahkan disebut-sebut ada semacam tribute bagi Wes Anderson (sutradara film peraih Oscar The Grand Budapest Hotel) yang terkenal dengan film-filmnya yang simetris dan quirky.

4. The Edge of Seventeen (2016)


Foto: bustle.com

Film ini dibintangi oleh Hailee Steinfeld yang memerankan seorang remaja labil yang sedang  mengalami fase pencarian jati diri bernama Nadine. Nadine begitu impulsif, suka berbicara frontal dan pencemburu. Ia  sangat membenci kakak laki-lakinya Darian (Blake Jenner) yang menurut dia lebih populer dan selalu beruntung ketimbang dirinya. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa sahabatnya yang selalu ia percaya ternyata menjalin hubungan dengan kakaknya sendiri. Inilah film yang mengetengahkan lakon persahabatan, keluarga, dan cinta dalam formula yang menarik.
Film coming-age satu ini merupakan film karya sutradara debutan Kelly Cremon Craig. Ceritanya ringan namun di beberapa bagiannya ada sindiran-sindiran telak bagi orang tua dan masyarakat pada umumnya. Resolusi film ini pun cukup jelas, yaitu bagaimana kita sebagai manusia bisa lebih siap dan legowo dalam mengarungi berbagai hal dalam kehidupan itu sendiri.

5. Moonrise Kingdom (2012)

Foto: thepinsta.com

Film yang disutradarai oleh Wes Anderson (terkenal dengan film-filmnya yang simetris dan bervisual bagus) ini menceritakan tentang hilangnya salah satu anak dari summer camp khakiscout (semacam pramuka) di New Penzance, New England yaitu Sam dan seorang gadis cilik bernama Suzy, anak seorang pengacara (Frances McDorman), dan suaminya Mr. Bishop (Bill Murray). Epiknya, dua anak ini saling menyukai dan bekerja sama membuat rencana untuk kabur jauh-jauh hari lewat kegiatan surat menyurat.
Sam dan Suzy adalah gambaran dua anak manusia yang berbeda latarbelakang namun mempunyai satu kesamaan yaitu sama-sama terasing di dalam lingkungannya.  Yang unik dari film ini adalah, sinematografinya yang cantik dan bagus banget. Bagaimana tidak, hampir setiap scene-nya  disajikan Wes Anderson dalam komposisi yang simetris berwarna pastel nan indah, sehingga jika kamu menangkap satu jepretan layarnya saja kalian seperti melihat sebuah lukisan atau foto pemandangan. Moonrise Kingdom adalah sebuah paket film yang tak hanya kuat secara alur cerita, penokohan, dan tentu saja visualnya yang berestetika.
Hmm, bagaimana? Kalian tertarik untuk menontonnya?

Post a Comment

0 Comments